PENGARUH MEREK DAN COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DALAM MEMILIH HANDPHONE
PENGARUH MEREK DAN COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DALAM MEMILIH HANDPHONE
Afrianus Pius Kedang
mowinblinds@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh merek dan negara asal terhaadap sikap konsumen dalam memilih handphone pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Objek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jakarta sebanyak 90 responden. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model (SEM) dengan alat analisis Smart-PLS. Hasil penelitian menunjukan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap konsumen dalam memilih handphone. Country of origin berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap konsumen dalam memilih handphone.
Kata kunci : Merek, Country of Origin, Sikap Konsumen.
ABSTRACT
This study aims to discuss and analyze brands and countries with respect to consumer attitudes in choosing cellphones for Bina Nusantara University students. The research method used in this research is descriptive method. The object of this study was 90 students of Bina Nusantara University in Jakarta. Suggestions used in this study are Structural Equation Model (SEM) with Smart-PLS analysis tools. The results showed a positive and significant attitude towards the attitudes of consumers in choosing a cell phone. Country of origin has a positive and significant effect on consumer attitudes in choosing cellphones.
Keywords: Brand, Country of Origin, Consumer Attitude.
Pendahuluan
Di era globalisasi ini perkembangan teknologi dan informasi semakin cepat di berbagai negara termasuk Indonesia. Perkembangan teknologi yang paling dekat dengan kehidupan kita adalah alat komunikasi yang tidak lain adalah handphone atau telepon genggam. Handphone merupakan perangkat elektronik tanpa kabel yang cara kerjanya sama seperti telepon konvensional. Cara kerja handphone secara singkat yaitu mengubah suatu pesan suara dari pengirim menjadi gelombang radio yang dihubungkan melalui jaringan BTS (Base Trasceiver Station). Saat ini kita dapat melihat sendiri akan ketatnya persaingan antara produsen alat komunikasi, salah satunya adalah handphone. Handphone merupakan telepon celuler yang sangat digemari oleh semua kalangan masyarakat di dunia saat ini. Berbagai jenis merek handphone dapat kita temui dimana-mana dengan harga dan kualitas yang beragam. Teknologi informasi merupakan bagian dari perkembangan era informasi dan teknologi yang mempermudah pelaksanaan kegiatan- kegiatan bisnis di dunia dewasa ini (Rukmana, 2006: 3).
Merek adalah nama, istilah, simbol atau rancangan, atau kombinasi dari semua hal tersebut yang dimaksud untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual yang bertujuan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek berkembang sebagai respons terhadap harapan konsumen yang berubah-ubah. Yang artinya, perkembangan merek terjadi karena adanya permintaan dari konsumen yang beragam. Konsumen saat ini melihat sebuah merk sebagai bagian yang paling penting dari sebuah produk, sehingga merek dapat menjadi nilai tambah dalam produk tersebut. Konsumen beranggapan bahwa merk yang terkenal dipasaran adalah merk dengan kualitas terbaik dan tidak perduli berapapun harga yang harus dibayar. Bagi perusahaan, merek menggambarkan properti hukum yang sangat bernilai yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen, dibeli, dijual dan memberikan keamanan pendapatan masa depan yang terjamin bagi pemilik merk ( Kotler & Keller, 2008).
Negara asal (Country of origin) menciptakan suatu persepsi tertentu terhadap suatu merek, persepsi tersebut bisa positif atau negatif. Country of origin dipahami sebagai efek yang muncul dalam persepsi konsumen yang dipengaruhi oleh lokasi dimana suatu produk dihasilkan. Country of origin sering dikaitkan dengan kualitas produk. Country of origin merupakan isyarat dalam atribut produk yang mempengaruhi evaluasi konsumen dalam mengidentifikasi asal negara suatu produk. Country of origin memberikan petunjuk terhadap suatu produk untuk membedakannya dengan produk pesaing. Dengan kata lain Country Of Origin pada suatu proses pemilihan produk atau merk dapat menjadi pengaruh yang positif atau negatif (Rizky L.P dan Fajrianthi, 2012).
Sikap merupakan suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki Pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku. Sikap konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. bias sistematis dimana konsumen cenderung memberikan evaluasi dan penilaian yang baik pada produk yang berasal dari Negara maju seperti Jerman, Amerika Serikat, Jepan gatau Australian dan memberikan evaluasi dan penilaian yang kurang baik pada produk yang berasal dari Negara berkembang seperti Indonesia, Vietnam atau China. Streotipe positif yang dimiliki konsumen terhadap negara maju dapat d konsumen juga cenderung menilai bahwa produk yang berasal dari Negara yang sangat terindustrial memiliki kualitas dan kinerja yang lebih baik. Hal tersebut membantu menjelaskan mengapa konsumen merespon secara berbeda terhadap produk yang sama namun berasal dari berbagai negara yang berbeda.iterima secara logis karena negara maju dipersepsikan memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan teknologi yang lebih maju (Ari Setianigrum, 2013).
Kajian Pustaka
Merek
Bruce J. Walker A brand ia a name, term, symbol and or special design that is intended to identity the goods or service of one seller or group of sellers. Menurut Kotler (2012) merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan atau bahkan kombinasi dari semuanya tadi, yang di maksud untuk menyebutkan barang-barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual agar dapat di bedakan dari para pesaingnya. Dari pendapat-pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa merek pada gilirannya memberi tanda pada konsumen mengenai sumber produk tersebut, dan melindungi konsumen maupun produsen dari para kompetitor yang berusaha memberikan produk-produk yang tampak identik. Merek memegang peranan yang penting baik bagi produsen maupun konsumen. Kotler, (2012 :272) tingkatan Merek dapat dapat bagi menjadi enam yaitu :
Atribut
Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merk.
Manfaat
Selain atribut, merk juga memiliki serangkaian manfaat. Konsumen tidak saja memberi atribut tetapi juga memberi manfaat.
Nilai
Merk juga menyatakan sesuatau tentang nilai bagi produsen. Merek yang memiliki nilai tinggi dan dihargai oleh konsumen sebgai merk yang berkualiatas dan berkelas, sehingga dapat memcerminkan siapa pengguna merk tersebut.
Budaya
Merk memiliki budaya tertantu yang dapat mempengaruhinya.
Kepribadian
Merk memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merk, kepribadian sipengguna akan tercermin dengan merk yang digunakan.
PemakaiMerk menunjukan jenis konsumen pemakain merk tersebut. Itulah sebabnya para pemasar selalu menggunakan orang-orang yang terkenal untuk penggunaan merknya.
Menurut Sarwo Edi (2013), Terdapat 4 indikator yang mendasari Merek :
Merek yang terpercaya
Merek yang sesuai dengan kepribadian pelanggan
Merek terkenal
Identitas mudah dikenali
Menurut Danang Suyoto (2012) merek mempunyai dua manfaat, yaitu :
Manfaat bagi konsumen.
Manfaat Bagi Penjual
Ekuitas merek atau (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar dan profibilitas yang diberikan merek bagi perusahaan (Kotler dan Keller, 2012). Ekuitas merek berbasis pelanggan (customer-based brand equity) adalah pengaruh diferensial yang dimiliki pengetahuan merek atas respon konsumen terhadap pemasaran merek tersebut. Sebuah merek mempunyai ekuitas merek berbasis pelangggan yang positif ketika konsumen bereaksi lebih positif terhadap produk dan cara produk itu dipasarkan ketika merek itu teridentifikasi, disbanding ketika merek itu tidak teridentifikasi.
Ada empat tingkat kesadaran merek dari tingkat yang paling tinggi sampai yang paling rendah menurut (Aim Muzaqqi, 2016), yaitu: Unware of brand, Brand rcognition, Brand recoll, Top of mind.
Kesan kualitas merupakan persepsi konsumen terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Country Of Origin
Menurut Kotler (2009) Country of Origin merupakan asosiasi dan kepercayaan mental sesorang akan suatu produk yang dipicu oleh negara asal produk. Country of Origin merupakan hasil produk yang dihasilkan. Untuk menunjukkan Country of Origin seringkali ditulis “ made in “ pada kemasan produk. mereka langsung mengartikan produk tersebut berasala dari Negara jepang. Namun demikian, sebenarnya kata “ made in “ tidak selalu menunjuk pada Country of Origin. Akan tetapi seiring dengan perkembangan bisnis konsep Country of Origin mengalami perkembangan sehingga muncullah istilah seperti Country Of Desigen, Country Of Manufacture, Country Of Assembly, Country Of Stereotyping Effect. Menurut Permana dan Haryanto (2014) Country Of Origin seluruh bentuk persepsi konsumen atas produk dari sebuah negara tertentu berdasarkan persepsi konsumen akan kelebihan dan kekurangan dari negara tersebut. Indikator pengukuran country of origin adalah sebagai berikut:
Citra negara asal merek
Tingkat kemajuan teknologi negara asal merek
Inovasi negara asal merek dalam berproduksi
Tingkat prestise yang dimiliki negara asal merek
Sikap Konsumen
Menurut Ujang Sumarwan (2011), Sikap (attitude) konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen.Pengukuran sikap konsumen yang paling sering digunakan adalah Model Multiatribut Sikap dari Fishbein yaitu The Attitude Toward Object. Model ini menggambarkan bahwa sikap konsumen terhadap suatu produk atau merek ditentukan oleh tiga hal, yaitu Atribut produk (Salient Belief), kepercayaan (Belief), dan Evaluasi Atribut (Sumarwan, 2011). Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari or bentuk pemasaran langsung. Terdapat 3 indikator yang mendasari sikap konsumen:
1. Kepercayaan dan pengetahuan tentang produk yang diminati,
2. Perasaan emosional yang merefleksikan seseorang terhadap produk tersebut.
3. Merefleksikan suatu perilaku atau tindakan seperti berniat untuk membeli produk yang lain atau terpapar oleh iklan
di media masa, internet dan berbagai media masa atau media cetak lainnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap:
Pengalaman pribadi
Pengaruh orang yang dianggap penting
Pengaruh kebudayaan
Media masa
Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Pengaruh factor emosional.
Sikap konsumen yang dibentuk memiliki karakteristik yang dapat membedakan antar suatu sikap dengan sikap yang lainnya. Karakteristik tersebut adalah :
Objek, sikap konsumen yang terbentuk dari berbagai stimuli harus memiliki objek. Ada berbagai macam objek yang dapat disikapi oleh konsumen:
Yang bersifat abstrak contohnya adalah ide, sedangkan objek yang bersifat nyata contohnya buku.
Objek yang individual adalah sikap konsumen terhadap endorser iklan
Objek yang berspesifikasi atau umum. Sikap konsumen dapat pula berobjek spesifik.
Arah, extremitas, persistensi, dan tingkat keyakinan.
Arah, karakteristik sikap pada arah adalah kecenderungan sikap konsumen kearah positif, netral atau negative.
Extremitas pada sikap merupakan intensitas konsumen akan arah (baik positif, netral, atau negative) yang dipilihnya. Intensitas ini didasarkan pada asumsi bahwa sikap positif (suka), netral, atau negative (tidak suka) memiliki tingkatan-tingkatan.
persistensi : persistensi sikap merupakan perubahan sikap secara gradual yang disebabkan oleh waktu.
Tingkat keyakinan, kekuatan sikap konsumen dipengaruhi oleh tingkat keyakinan konsumen terhadap kebenaran sikapnya.
KERANGKA PEMIKIRAN
X1 -----> Merek
H1 ------> Sikap konsumen dan pemilihan Produk
H2 -----> Country Of Origin
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskam hipotesis sebagai berikut:
H1: Merek berpengaruh terhadap sikap konsumen dalam memilih produk handphone.
H2: Negara asal (contry of origin) berpengaruh terhadap sikap konsumen dalam memilih produk handphone.
Metode Penelitian
Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, merumuskan serta mendefenisikan masalah, melakukan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sebelumnya, menentukan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang akan diteliti, menentukan metode pengumpulan data, menentukan metode analisis serta menyimpulkan hasil penelitian. Proses penelitian ini membutuhkan waktu sejak Oktober - Februari 2018 yang dilakasanakan di Universitas Bina Nusantara Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian menurut Sumarwan et. All (2011) adalah kerangka atau cetak biru untuk melaksanakan proyek riset pemasaran. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini adalah riset kausal, menurut Sugiyono (2012) yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat. Tujuan utama dari riset kausal ini adalah untuk mendapatkan bukti hubungsn sebap akibat, sehingga dapat di ketahui mana yang menjadi variabel yang di pengaruhi.
Hasil Penelitian
Uji Deskriptif Variabel Merek
Berdasarkan Tabel 4.1 dibawah ini dapat dilihat instrumen untuk variabel merek yang memiliki nilai mean tertinggi terdapat pada pernyataan spesifikasi sesuai dengan kebutuhan saya yaitu sebesar 4.26 dengan nilai standar deviasi sebesar 0.889, sedangkan untuk nilai mean terendah terdapat pada pernyataan merek mudah diingat yaitu sebesar 3.53 dengan nilai standar deviasi sebesar 0.897.
TABEL 4.1
Uji Deskriptif Variabel Country Oforigin
Berdasarkan Tabel 4.2 dibawah ini dapat dilihat instrumen untuk variabel country of origin yang memiliki nilai mean tertinggi terdapat pada pernyataan perkembangan teknologi negara produsen sangat pesat. yaitu sebesar 4.30 dengan nilai standar deviasi sebesar 0.836, sedangkan untuk nilai mean terendah terdapat pada pernyataan negara produsen memiliki citra sebagai Negara maju yaitu sebesar 3.50 dengan nilai standar deviasi sebesar 0.910.
Uji Deskriptif Sikap Konsumen
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat instrumen untuk variabel sikap konsumen yang memiliki nilai mean tertinggi terdapat pernyataan harga menentukan kualitas yaitu sebesar 4.368 dengan nilai standar deviasi sebesar 0.795, sedangkan untuk nilai mean terendah terdapat pada pernyataan merek yang terkenal secara internasional adalah yang terbaik bagi saya yaitu sebesar 4.41 dengan nilai standar deviasi sebesar 0.787.
Hasil Uji Kualitas Data
Pengujian Convergent Validity dari model pengukuran dengan refleksif indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item score atau component score dengan construct score yang dihitung dengan PLS. Indikator individu dianggap valid jika memiliki nilai korelasi di atas 0,70. Namun pada riset pengembangan skala, loading factor 0,50 sampai 0,60 masih dapat diterima.
Hasil Uji Hipotesis
Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model struktural harus signifikan. Nilai signifikansi pada hipotesis ini dapat diperoleh dengan prosedur boostrapping. Melihat signifikansi pada hipotesis dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi T-statistik pada algorithm boostrapping report. Untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan dilihat dari T-table pada alpha 0,05 (5%) = 1,96, kemudian T-table dibandingkan dengan T-hitung (T-statistik).
Pengaruh Merek Terhadap Sikap Konsumen
Berdasarkan uji hipotesis pada penelitian ini diperoleh hasil nilai T-statistic sebesar 3.805, nilai original sample sebesar 0.615, dan nilai P Values sebesar 0.000. Nilai T-statistic lebih besar dari nilai T-table 1.96, nilai original sample menunjukan nilai positif, dan pada nilai P Values menunjukkan kurang dari 0.05, hasil ini menunjukan bahwa merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap konsumen dalam memilih handphone. Hal ini dikarenakan merek handphone dapat meningkatkan kepercayaan diri para pengguna dan memiliki spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta pengoperasian handphone yang sangat mudah pada zaman teknologi yang canggih ini menjadi salah satu faktor seseorang memilih suatu handphone. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Sarwo Edi (2013) dan Nanda (2012) yang membuktikan bahwa merek berpengaruh positif signifikan terhadap sikap konsumen dalam memilih suatu produk.
Pengaruh Country Of Origin Terhadap Sikap Konsumen
Berdasarkan uji hipotesis pada penelitian ini diperoleh hasil nilai T-statistic sebesar 2.407, nilai original sample sebesar 0.268, dan nilai P Values sebesar 0.000. Nilai T-statistic lebih besar dari nilai T-table 1,96, nilai original sample menunjukan nilai positif, dan pada nilai P Values menunjukkan kurang dari 0.05, hasil ini menunjukan bahwa country of origin berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap konsumen dalam memilih handphone. Hal ini dikarenakan negara asal produksi handphone memiliki teknologi yang maju dan perkembangan teknologi yang sangat pesat dalam bersaing dengan negara lain. Hal itu terlihat dari hasil produksi negara produsen yang selalu memberikan desain-desain menarik pada setiap produksi barunya. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Kusumaningtyan et al (2017), Putra et al (2016), dan Nanda (2012) yang membuktikan bahwa country of origin berpengaruh positif signifikan terhadap sikap konsumen dalam memilih suatu produk.
Kesimpulan
Penelitian ini mencoba menganalisis variabel-variabel yang berkaitan dengan merek, country of origin, dan sikap konsumen. Hasil penelitian ini diperoleh dari penelitian pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jakarta. Dari hasil perhitungan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Merek memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap sikap konsumen dalam memilih handphone. Hal ini berarti apabila merek terkenal dan terpercaya maka akan mempengaruhi konsumen dalam memilih handphone tersebut.
Country of origin berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap konsumen dalam memilih handphone. Hal ini berarti apabila negara asal produksi produ sen sudah terpercaya maka akan mempengaruhi konsumen dalam memilih handphone tersebu.
DAFTAR PUSTAKA
Aim Muzaqqi, Achmad F, Iman S., (2016). Pengaruh Kesadaran Merek, Kesan Kualitas, Asosiasi Merek Terhadap Ekuitas Merek. Jurnal Administrasi Bisnis. 31 (1), 26.
Batra, R., V. Ramaswamy, D. L Alden, J. B. E. M. Steenkamp & S. Ramachander
(2010). Effect of Brand local and non local origin on consumer attitudes in developing countries. Journal of Consumer Psychology, 9, 2, 83-95.
Chris Bayu Dewa. (2015). Pengaruh Country Of Origin Produk Televisi LG Terhadap Niat. Beli Konsumen Dengan Ekuitas Merek Sebagai Variabel Pemediasi. Jurnal bianglala Informatika. 3 (1). Maret 2015-Ippm3.bsi.ac.id/jurnal.
Edi & Sarwo., (2013). Pengaruh Citra Merek Konsumen Dan Asosiasi Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen. Universitas Negeri Semarang. Skripsi.
Fetscherin., Marc & Marc Toncar. (2010). The Effect of The Country of Brand And The Country of Manufacturing of Automobiles, an Eexperimental Study of Consumers Brand Personality Perceptions. International Marketing Review. 27, (2), 164-178.
Heizer., Jay & Barry Render. (2012). Manajemen Operasional : Jakarta. Salemba Empat. Edisi 11.
Kotler & Keler., (2012). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta : Erlangga
Kotler, Philip & Gery A. (2012). Principles Of Marketing Global 14th edition. New Jersey : Prentica
Keller, Kevin Lane. (2012). Priciples 0f Marketing Global 14th Edition. New Jersey: Prentice.
Kotler, Philip. (2016). Manajamen Pemasaran. Jakarta: PT.Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, Phillip. dan Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta Erlangga.
Kusumawati & Pangestuti.,, (2016). Pengaruh Country Of Origin Terhadap Citra Merek Dan Dampaknya Bagi Keputusan Pembelian. Jurnal Administrasi Bisnis. 38 (1), 148-156.
Moradi, Hadi & Azim Zarei (2011). The Impact of Brand Equity on Purchase Intention and Brand Preference the Moderating Effects of Country Of Origin Image. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 5, (3): 539-545.
Nugroho, S. S., Rosiani., Rokhima., Gitosudarmo., Indriyo. (2014). The Impacts Of Country Of Origin, Product Involvement, and Product Familiarity on Product Evaluation. Jurnal of Indonesian Economy and Busines, 29, 165-182, 195-196.
Nurcahya, A, S B., (2015). Pengaruh Motivasi, Persepsi Kualitas, Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Android Samsung. Skripsi.
Permana & Haryanto, (2014). Pengaruh Country Of Origin Brand Image dan Persepsi Kualitas terhadap intensi pembelian. Jurnal Manajemen, 3, 365-380.
Putri, Rizky L ., & Fajrianthi (2012). Pengaruh Reputasi Negara Asal ( Country Of Origin Reputation) Terhadap Kepercayaan (Trust) Pada pembeli Elektronik Merek Changhong Cina. Jurnal pasikologi industi dan organisasi. vol 1 no 2.
Reny, F., & Sri, S. I (2014). Pengaruh Negara Asal Terhadap Persepsi Kualitas. Jurnal Ilmu Manajemen, 2, 1562-1571.
Sari, D, N., (2018). Pengaruh Merek Dan Negara Asal (Country Of Origin) Terhadap Sikap Konsumen Dalam Memilih Laptop. (25). Skripsi.
Schifman, L.G., & Kanuk, L.L., (2010). Consumer Behavior ( 10th ed). New Jersey, Pearson Prentice Hall.
Shenge,. Nyitor A. (2010). Impact of Country of Origin and Price on Product’s Advertisement Efficacy. Journal Social Sciense, 24, 3, 193-20.
Simamora, Hendry. 2007. Manajemen Penasaran Internasional. Edisi kedua Jilid II. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sugiarto, dkk. (2001). Teknik Sampling. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Susanti, R., Kustijana, D.H. (2010). Efek dari Country Of Origin dan Pengetahuan Produk pada Evaluasi Produk dan Niat Pembelian Pproduk Sepeda Motor. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, 10, 1-10.
NB.-GAESSSSS JANGAN SEMUANYA DI JIPLAK YAH,KALAU SEDANG SUSUN SKRIPSI SEBAIKNYA RAJIN RAJIN BIMBINGAN.
SEMOGA BERMANFAAT
Comments
Post a Comment