CITRA MERK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

Dalam mengembangkan citra perusahaan untuk sebuah produk, perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu tentang berbagai macam variabel bauran pemasaran seperti, penampilan produk, merek, dan harga agar dapat menarik konsumen dalam melakukan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Salah satu perubahan pesat yang terjadi saat ini adalah globalisasi dimana negara- negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa batas tutorial negara, sehingga akan menyebabkan meningkatnya arus informasi yang memerlukan instrumen komunikasi untuk mempermudah kegiatan manusia diantaranya adalah teknologi informasi. Teknologi informasi merupakan bagian dari perkembangan era informasi dan teknologi yang telah mempermudah pelaksanaan kegiatan- kegiatan bisnis di dunia dewasa ini ( Rukmana, 2006: 3).
Saat ini kita dapat melihat sendiri akan ketatnya persaingan antara produsen alat komusikasi, salah satunya adalah handphone. Hadphone merupakan telepon celular yang sangat di gemari oleh semua kalangan masyrakat di dunia saat ini.
Menurut survei yang di lakukan oleh International Data Center ( IDC), perusahaan handphone mengirimkan 344, 3 unit ke seluruh dunia pada kuartal pertama tahun 2017 ( 1Q17). Permintaan pasar yang semakin meningkat hingga menghasilkan pertubuhan 3,4 % dari tahun ke tahun, hal ini di sebapkan dengan adanya inovasi-inovasi yang dilakuakn oleh produsen- produsen handphone dengan mengeluarkan tipe –tipe baru pada setiap tahunnya untuk memenuhi permintaan pasar.
Jika di lihat dari tabel 1. 1 handphone dengan merek samsung masih meduduki posisi puncak dengan total penjualan terbanyak dan di ikuti oleh Iphone, Huawei, Oppo dan Vivo sebagai pendatang baru.

Merk saat ini bukan hanya menjadi identitas suatu produk, atau produk pembeda dari produk pesaing saja. Masyrakat saat ini melihat sebuah merk sebagai bagian yang paling penting dari sebuah produk, sehingga merk dapat menjadi nilai tambah dalam produk tersebut. Merk memiliki ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dan produsen. Para kompetitor bisa saja menawarkan produk yang mirip, namun mereka tidak menawarkan janji emosional yang sama. Mereka dapat menandakan satu mutu tertentu, sehingga pembeli lebih puas dapat lebih mudah memilih produk ( Kotler dan Keller, 2008) Kotler dan Keller ( 2008) juga menyatakan bagi perusahaan, merk menggambarkan properti hukum yang sangat bernilai yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen, dibeli, di jual dan memberikan keamanan pendapatan masa depan yang terjamin bagi pemilik mereka. Konsumen beranggapan bahwa merek yang terkenal di pasaran adalah merek dengan kualitas terbaik dan tidak perduli berapapun harga yang harus di bayar. Citra negara juga di pandang sebagai persepsi” keseluruhan konsumen bentuk produk dari negara tertentu, berdasarkan persepsi sebelumnya tentang kekuatan produksi dan pemasaran negara dan kelemahannya ( Roth and Romeo, 1992: 479)”.
Diantara banyak nya parameter yang mempengaruhi pembelian dan konsumsi suatu prodak adalah negara asal dan ketajamannya( Long- Yi Lin dan Chun- Suo Chin, 2006). Para pemasar dan peneliti perilaku konsumen pada umumnya menerima bahwa negara asal produk yang kemudian di kenal dengan Country Of Origin penting bagi konsumen. Country Of Origin juga dapat bertindak sebagai ringkasan konstruksi, yang secara langsung mempengaruhi sikap konsumen terhadap merk suatu negara, bukan melalui tingkat atribut produk ( Wright, 1975). Country Of Origin di definisikan sebagai” gambaran reputasi, stereotip, yang di ajukan oleh pengusaha dan konsumen terhadap produk dari negara tertentu. Citra ini di tentukan oleh variabel- variabel seperti produk representatif, karakteristik nasional, latar belakang ekonomi dan politik, sejarah dan tradisi ( Naghasima 1970, 68)”. Country Of Origin di definisikan secara beragam oleh berbagai penulis. Al- Sulaiti dan Baker ( 1998) mendefinisikan Country Of Origin sebagai hambatan yang tidak nampak dan tidak terwujud yang di hadapi suatu peoduk atau jasa ketika masuk ke pasar yang baru. Hambatan tersebut diwujudkan dalam bentuk disposisi negatif yang dimiliki konsumen terhadap produk atau jasa impor ( Wang dan Lamb, 1983).
Sejumlah penelitian juga menemukan bahwa terdapat bias sisitematis dengan dimana konsumen cendrung memberikan evaluasi dan penilaian yang baik pada produk yang berasal dari negara maju seperti Jerman, Amerika Serikat, Jepang atau Australian dan memberikan evaluasi dan penilaian yang kurang baik pada produk yang berasal dari negara berkembang seperti Indonesia, Vietnam atau China ( Ahmed dan d Astous, 2007; Wang dan Chen, 2004). Stereotipe positif yang dimiliki konsumen terhadap negara maju dapat di terima secara logis karena negara maju di persepsikan memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan teknologi yang lebih maju ( Ari Setianingrum, 2013). Ari Setianingrum ( 2013) memaparkan lebi jauh bahwa konsumen juga cendrung menilai bahwa produk yang berasal dari negara yang sangat terindustrial memiliki kualitas dan kinerja yang lebih baik. Hal tersebut membantu menjelaskan mengapa konsumen merespon secara berbeda terhadap produk yang sama namun bersal dari berbagai negara yang berbeda. Perusahaan yang mampu membangun merk yang kuat di pikiran pelanggan, akan menimbulkan niat beli konsumen terhadap produk dengan merk tersebut ( Chris Wardan Bayu Dewa, 2015). Dalam mengukur nilai suatu merk para peneliti dan praktisi, menguji dengan konsep ekuitas merk ( Yasin dkk, 2007). Semakin kuat ekuitas merk suatu produk, semakin kuat pula niat konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut yang selanjutnya menggiring konsumen untuk melakukan pembelian serta mengantarkan perusahaan untuk meraup keuntungan dari waktu ke waktu ( Chris Wardan Bayu Dewa, 2015).
Country Of Origin merupakan identitas dalam atribut yang mempengaruhi konsumen untuk mengidentifikasi asal negara suatu produk ( Moradi dan Azim, 2011). Country Of Origin dari produk atau jasa digunakan sebagai salah satu ciri pertumbuhan produksi yang pesat ke arah kemajuan gelobalisasi ( Chris Wardan Bayu Dewa, 2015). Di tandai dengan pertumbuhan produk- produk yang di desain oleh suatu negara mempunyai tempat perakitan di berbagai negara lain ( Fetscherin dan Mark, 2010). Konsumen membangun keyakinan mereka tentang suatu produk dari sudut pandang asal negara dan atribut produk tersebut. Countri Of Origin mempunyai kekuatan untuk membangkitkan importir dan keyakinan konsumen terhadap atribut produk ( Srikatanyoo dan Gnoth, 2002). Reputasi teknologi, faktor- faktor ekonomi dan harga merupakan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi Country Of Origin ( Shenge, 2010). Konsumen juga di pengaruhi oleh efek halo ( Erikson at al.,1984; Jhonson at al.,1995) dimana nama suatu negara memicu perasaan yang mungkin di transfer pada suatu produk. Country Of Origin sebagai streotip nasional daripada opini spesifik produk ( Reierson, 1967).
Country Of Origin juga di definisikan sebagai sebuah konsep dimana negara yang mengikat sesuatu yang menyerupai persepsi “ made in” untuk suatu produk dari negara- negara yang khusus dan hal ini mempengaruhi pembelian dan perilaku konsumsi dalam pasar multi nasional ( Parameswaran dan Pisharodi, 1994). Dasar pengukuran Country Of Origin ( Yasin dkk, 2007) yaitu:
1.      Inovasi negara dalam produksi
2.      Tingkat kemajuan teknologi negara asal merk
3.      Desain produk
4.      Kreativitas produksi
5.      Kulitas produksi
6.      Prestasi yang dimiliki negara asal merk dan
7.      Citra negara asal merk sebagai negara maju.
Manfaat dari menggunakan Country Of Origin adalah adanya citra negara tersebut. Karena terkadang konsumen sudah memiliki hubungan dengan atau pendapat tentang beda negara ( Nugroho dkk, 2014). ( Nugroho dkk, 2014) memaparkan lebi jauh, persepsepsi konsumen terhadap produk sejenis atau bahkan merk yang identik dapat berfariasi tergantung pada negara tempat produk di buat.
Country Of Origin sebagai syrat informasi telah terbukti mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam hal persepsi mereka terhadap atribut produk serta keseluruhan penilaian produk mereka ( Nugroho dkk, 2014).  
Keputusan pembelian yang berdasarkan Country Of Origin banyak di temui di negara- negara berkembang, yang mana produk dan merk dari sebuah negara berkembang sangat sedikit di temui sehingga konsumen di negara berkembang memiliki motivasi tersendiri untuk membeli produk tersebut yang mana dapat menaikan status sosial seseorang, ( Nugroho dkk, 2014) juga menjelaskan hal yang sama diamana tidak semua konsumen di negara berkembang dapat mengakses produk impor produknya menjadi simbol status kemakmuran, dan moderenitas, bisa meningkatkan status sosial mereka. Semakin banyak mereka mengkonsumsi produk impor semakin tinggi juga status sosial yang mereka dapatkan.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh ( Betra at al., 2000) dapat di simpulkan bahwa konsumen di negara berkembang seperti indonesia sangat snsitif terhadap efek Country Of Origin. ( Nugroho dkk, 2014)  menyimpulkan bahwa konsumen indonesia pada umumnya menerima secara positif dengan tingkat keakraban dengan produk dan dapat mengevaluasi produk secara berbeda dalam kasus produk tertentu. ( Susanti dan Kustijana, 2010) menyatakan Country Of Origin memiliki pengaruh yang kuat terhadap intensi pembelian.
A.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan fenomena diatas penelitian ini bermaksud untuk meneliti lebih jauh tentang pengaruh merk dan negara asal ( Country Of Origin) terhadap keputusan konsumen dalam memilih handphone, agar dapat mengetahui lebih jauh tentang efek Country Of Origin terhadap keputusan konsumen dalam memilih handphone.
1)      Apkah Country Of Origin memiliki efek positih terhadap konsumen di saat memilih sebuah handphone dalam proses pengambilan keputusan?
2)      Apakah Merk dan Negara asal sebuah handphone menjadi perioritas utama konsumen dalam memilih hanphone agar dapat menaikan status sosialnya?
3)      Apakah Country Of Origin Memiliki efek yang sangat kuat terhadap niat beli konsumen?
B.     TUJUAN DAN KONTRIBUSI PENELITIAN
Konsumen dengan pendidikan yang baik dan memiliki pendapatan yang besar dan memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap produk- produk luar asing juga memiliki pengalaman di dunia internasional akan lebih cendrung menilai secara positif terhadap produk- produk impor. Pengetahuan internasionalnya dapat membantu mengabil keputusan dalam memilih produk yang akan di beli atau karna sangat familiar dengan produk impor sehingga tidak membutuhkan banyak waktu untuk mengevaluasi produk tersebut.
Konsumen pada umumnya menginginkan sebuah handphone yang canggih seprtu Samsung, Iphone dan Oppo sebagai pilihan smartphone. Dari tiga merk tersebut memimiliki variasi harga yang berbeda, tergantung dari tipe yang di pilih tetapi tipe yang terbaik akan di pilih atau juga karna keluaran terbaru, tanpa memikirkan berapa harga yang harus di bayar. Hal ini cukup mencolok di indonesia, konsumsi akan handphone cukup menarik perhatian dunia yang menargetkan indonesia sebagai salah satu pasar smartphone terbesar. Konsumsi yang mencolok merupakan fenomena yang universal, walaupun mungkin lebih luas di negara maj, hal ini telah di amati di kelas menengah negara berkembang juga ( Jayasankaran, 1998). Pilihan produk bisa menjadi tugas individu, berorientasi konsumsi, spesifik budaya ( Tse Wong dan Tan, 1988) Norma budaya menegaskan apa yang secara sosial di inginkan dengan menetapkan prioritas konsumsi yang kemudian mempengaruhi perilaku konsumen ( Cateora, 1990).

Sebelum akan menentukan produk apa yang akan di beli pada sebagian konsumen akan melihat darimana asal negara produk tersebut di produksi. Para calaon konsumen yang memutuskan untuk membeli akan melihat dari berbagai aspek. Salah satu aspek yang seringkali menjadi acuan bagi konsumen sebelum melakukan pembelian adalah dengan melihat citra merk itu sendiri ( Permana dan Hariyanto, 2014). Dalam benak konsumen akan muncul kepercayaan terhadap sebuah merk dan informasi baru dalam menentukan pembelian ( Mowen, 2002).






Comments

Popular posts from this blog

MARKET SHARE ( PANGSA PASAR)

SURVEY DATA PENJUALAN HANDPHONE DI INDONESIA

PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN

WISATA PULAU LEMABAT PART.2

WISATA DANAU KELIMUTU PULAU FLORES

KULIAH SAMBIL KERJA

KONSEP PEMASARAN

PENGARUH MEREK DAN COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DALAM MEMILIH HANDPHONE